Sejarah Pacu Jalur
Sejarah Pacu Jalur

Pacu Jalur
merupakan festival tahunan terbesar untuk masyarakat daerah kabupaten Kuantan
Singingi khususnya pada ibukota kabupatennya yaitu Taluk Kuantan yang berada di
sepanjang sungai Kuantan. Pada awalnya di maksudkan sebagai acara memperingati
hari-hari besar umat Islam seperti Maulid Nabi, ataupun peringatan tahun baru
Hijriah. Namun setelah kemerdekaan indenesia, festival paju jalur ini ditujukan
untuk merayakan HUT-RI (Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia
Indonesia).
Pacu Jalur
adalah perlombaan mendayung perahu panjang, semacam perlombaan Perahu Naga di
negeri tetangga Malaysia dan Singapura, yaitu sebuah perahu atau sampan yang
terbuat dari kayu pohon yang panjangnya bisa mencapai 25 hingga 40 meter. Di
daerah Taluk Kuantan sebutan untuk perahu panjang tersebut adalah Jalur. Adapun
tim pendayung perahu (jalur) ini berkisar antara 50 - 60 orang.
Sebelum
acara puncak "Pacu Jalur' ini dimulai, biasanya di adakan acara-acara
hiburan rakyat berupa tarian dan nyanyian untuk menghibur seluruh peserta dan
masyarakat sekitar, terutama yang berada di Taluk Kuantan. Pada acara Festival
Pacu Jalur tahun 2009 yang lalu, mulai di perkenalkan oleh Pemerintah Daerah
setempat istilah "Jalur" Expo 2009, yaitu sebuah acara Pekan Raya
berkaitan dengan Festival Pacu Jalur tersebut.
Tradisi pacu
jalur yang diadakan sekali setahun pada peringatan perayaan hari kemerdekaan
Indonesia menjadikan kota Taluk Kuantan sebagai tujuan wisata nasional.
Perlombaan perahu panjang yang berisi lebih kurang 60 orang di Sungai Kuantan
ini biasanya diikuti masyarakat setempat, kabupaten tetangga, bahkan juga ikut
pula peserta-peserta dari negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura
dan Thailand.
Pacu Jalur
yang diadakan tahun 2003 di tandai oleh momentum Peringatan satu abad Pacu
Jalur.
Komentar
Posting Komentar